Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Oesman Sapta Odang (OSO) membantah bahwa ada kesepakatan calon wakil presiden,belakang partai politik.




Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Oesman Sapta Odang (OSO) membantah bahwa ada kesepakatan calon wakil presiden,belakang partai politik.


BERANI IDNO_Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Oesman Sapta Odang (OSO) membantah bahwa ada kesepakatan calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi berlatar belakang partai politik.

Tanggapan itu disampaikan OSO menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bahwa parpol pendukung Jokowi bersepakat mengusung cawapres dari unsur parpol.

OSO mengaku belum percaya dengan pernyataan Cak Imin lantaran Jokowi belum menentukan kriteria dan sosok cawapres yang akan mendampinginya di Pemilu 2019.



 "Presiden belum ngomong siapa wakilnya, jadi saya masih belum percaya. Karena itu, mekanisme seperti itu. Kecuali kalau ada kesepakatan yang disetujui presiden bahwa wakil dari unsur partai, perorangan, atau oknum golongan tertentu," kata OSO di Kompleks Parlemen, Rabu, 30 Mei 2018.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu mengakui, banyak tokoh yang meminta dukungan Hanura agar diusung menjadi cawapres Jokowi. Hanura juga telah memproyeksi kadernya, yakni Wiranto, menjadi cawapres.


"Banyak, yang minta dukungan banyak, karena itu rahasia, karena itu belum saatnya, karena kita bicara sama pemakai, siapa yang pemakai inginkan," tuturnya.

Namun OSO mengakui, Jokowi adalah sosok pemimpin yang sulit ditebak dan diintervensi, termasuk soal masukan cawapres dari partai-partai politik.

"Jokowi itu emang begitu orangnya dan dia enggak bisa disetir. Negara luar saja enggak bisa nyetir dia, apalagi dalam negeri," ujarnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.